Minggu, 14 Maret 2010

Miss Living Green di Ubaya

Satu lagi berita kampanye Universitas Surabaya Kampus Hijau

SURABAYA – Jurusan Akuntasi Universitas Surabaya (Ubaya) punya cara unik dalam memperkenalkan profesi akuntan di kalangan murid SMA. Semua disampaikan melalui rangkaian acara bertajuk “Living Green”.

Tema ramah lingkungan sengaja diangkat Jurusan Akuntasi dalam menggelar acara yang masuk rangkaian Dies Natalis Ubaya ke-41. Selain sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye ramah lingkungan yang sekarang gencar dilakukan berbagai pihak, Jurusan Akuntansi juga ingin menunjukkan bahwa profesi akuntan juga bisa berhubungan dengan lingkungan.

Ketua Jurusan Akuntasi, Ria Sandra Alimbudiono mengatakan, selama ini profesi akuntan hanya identik dengan angka. Padahal profesi akuntan bisa lebih luas dari itu. Misalnya memberikan informasi tentang lingkungan hidup serta keuntungannya bagi perusahaan maupun masyarakat.

“Kami merasa perlu menekankan di sini bahwa profesi akuntan tidak melulu berurusan dengan angka,” kata Ria.

Selain itu, dengan mengenalkan Jurusan Akuntasi, Ria berharap anak-anak SMA tidak salah pilih jurusan saat kuliah nanti. Karena itu, ia menghadirkan Kresnayana Yahya sebagai salah satu pembicara dalam talk show gelaran mereka, Sabtu (28/3).

“Selama ini, banyak siswa SMA yang hanya ikut-ikutan temannya saat memilih jurusan kuliah. Melalui talk show ini, saya harap mereka benar-benar paham apa yang akan dipelajari selama kuliah dan seperti apa profesi yang bisa ditekuni saat lulus nanti,” kata Ria.

Talk show sendiri digelar di tengah-tengah final pemilihan Miss Living Green yang diikuti siswi SMA dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Dalam penyisihan, Kamis lalu, ada 21 peserta yang ambil bagian. Mereka kemudian disaring menjadi sepuluh finalis yang bersaing pada babak final, Sabtu kemarin.

Tema ramah lingkungan sangat kental dalam final Miss Living Green. Jika sebuah kontes kecantikan biasanya menampilkan gaun malam yang anggun, peserta diajak berkreasi menciptakan baju daur ulang. Berbagai bahan digunakan para peserta untuk membuat baju yang dikenakan saat final. Mulai dari dedaunan, plastik hingga koran bekas.

Selain pemilihan Miss Living Green, Jurusan Akuntasi juga menggelar lomba debat dan film pendek antar SMA. Sama seperti kontes kecantikan, lomba debat dan film pendek juga mengangkat tema lingkungan hidup.

Pada babak penyisihan, peserta diajak berdebat tentang pro-kontra kawasan bebas rokok. Di babak berikutnya, topik yang diangkat mengenai pro-kontra warga bantaran kali. Sementara di final, peserta yang lolos memperdebatkan masalah CSR (community social responsibility). Sedangkan untuk film, peserta bebas memilih tema selama berkaitan dengan lingkungan hidup dan berdurasi lima menit.

Keluar sebagai juara lomba debat adalah tim SMA Kristen Petra 2 yang terdiri dari Steven Marcelino, Peter Alimin dan Armando. Sementara predikat juara pertama untuk lomba film pendek diraih tim SMA Katolik St Agnes 1 dengan judul film “Reseknya Kresek”. rey

dikutip dari Surabaya Post, 29 Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar