Minggu, 04 April 2010

PHP Class untuk Color Picker

Berikut ini adalah contoh penggunaan php class Color Picker.
Fasilitas khusus yang diberikan ialah panel pemilihan warna seperti pada Adobe Photoshop.




PHP Class untuk PDF Writer

Berikut ini adalah screen shot untuk penggunaan php class PDF Writer.
Penggunaannya adalah dengan menginputkan teks yang akan ditulis ke file pdf lalu menekan button Write PDF. Selanjutnya akan ditampilkan secara langsung dokumen pdf nya.

Minggu, 21 Maret 2010

Tugas Komponen dan Modul Joomla

Berikut ini adalah tampilan situs Mobie dengan 3 komponen, 3 modul, dan 1 artikel.

Halaman utama dengan artikel dan 3 modul





















Di halaman utama ini terdapat artikel di bagian tengah dan 3 modul. Modul tersebut antara lain:

#Modul Zulu
Modul ini digunakan untuk menampilkan count down dalam satuan hari menuju peringatan atau hari penting tertentu.

# Modul Simpon Random Quotes v.2.1
Modul ini dapat menampilkan quote tertentu dengan karakter dari Simpson sebagai pencetusnya. Setiap kali halaman di-load karakter Simpson akan ditampilkan secara acak.

# Modul Shout Box
Shout Box ini adalah sebuah modul untuk menampilkan comment dari pengunjung situs.

Selain ketiga modul, situs ini juga dilengkapi dengan 3 komponen yaitu:

# Morfeo Show
Morfeo Show adalah sejenis gallery atau phoyo album.
Berikut ini adalah beberapa screen shot dari komponen ini.



















# Google Map
Komponen GoogleMap ini mampu menampilakn peta di wilayah tertentu berikut arah atau rute
untuk pencarian lokasi tertentu. Namun untuk mencobanya, situs harus di-upload terlebih
dahulu sehingga situs dapat mengeksekusi beberapa script untuk menampilkan peta yang
diimpor dari Google.










# JEvents v1.4.3 RC2
Komponen ini berfungsi untuk menampilkan even-even tertentu yang tertera di situs dalam
format kalender.


Rabu, 17 Maret 2010

Tularkan Sikap Peduli Lingkungan lewat Konsep Nyata (Universitas Surabaya Kampus Hijau)

Maraknya isu global warming di seluruh dunia mulai mendapat perhatian dari masyarakat luas, mulai dari pemerintah kota, LSM, sampai pada lembaga-lembaga pendidikan, termasuk universitas. Konsep green university pun mulai dijalankan sebagai suatu bentuk kepedulian pada lingkungan sekitar. Ubaya juga ambil bagian dengan mewujudkan green university di Ubaya Training Center (UTC), Trawas.

“Konsep ini bukan karena sedang nge-trend atau kenapa, tapi memang karena kita punya kesadaran untuk menjaga lingkungan kita,” tutur Drs Darmo Handojo, Apt. Tentang green university, Direktur Integrated Outdoor Campus ini menegaskan bahwa tujuan utama dari konsep ini adalah mengedukasi masyarakat sekitar kampus dan tamu-tamu yang menginap di UTC. Targetnya, selepas menginap, tamu-tamu memiliki budaya hidup bersih dan tidak menganggap UTC adalah penginapan biasa.

Green University adalah suatu gagasan untuk lebih peduli pada lingkungan, terutama dalam lingkup lingkungan hidup. Tak hanya membuat konsep saja, namun ada langkah jelas yang sudah dilakukan di Kampus III Ubaya tersebut. Mulai dari rumah kompos di bawah pimpinan Pusdakota, rumah tenaga surya, pemilahan sampah basah dan kering, sampai pendayagunaan urin dan feses manusia. “Kita ingin sampah yang semula menjadi masalah bisa menjadi sesuatu yang luar biasa bila diolah dengan benar,” tukas penghobi baca dan basket ini.

Sejauh ini, hasil penguraian sampah basah dan kering dari rumah kompos digunakan sendiri untuk pupuk tanaman organik milik Ubaya. Tanaman organik yang ditanam ini bukan ditujukan semata-mata demi mencari untung, namun sekali lagi untuk memberi contoh nyata pada masyarakat. Begitu pula untuk rumah tenaga surya, meski masih dalam status trial and error, Ubaya berharap dalam jangka waktu ke depan bisa memetik hasilnya dan menunjukkan hasilnya pada masyarakat umum. “Kita kan hidup di negara tropis, jadi kita tidak hanya mengeluh kepanasan tapi bisa mendapat manfaat dari kelimpahan matahari ini,” tegas Darmo.

Meski dirasa mahal dalam pengembangannya, tapi konsep ini harus dimulai sejak sekarang sebelum benar-benar terlambat. Pria kelahiran 1 Maret 1951 ini berharap agar lewat Ubaya, visi edukasi pada masyarakat peduli lingkungan bisa terlaksana sehingga bencana alam yang terjadi karena kerusakan alam bisa dikurangi. “Mari kita mulai dari diri kita sendiri, sebelum memengaruhi yang lain,” tutupnya. (sv5)

diunduh dari : http://www.ubaya.ac.id/ubaya/news_wu_detail/1132/Tularkan-Sikap-Peduli-Lingkungan-lewat-Konsep-Nyata.html

Minggu, 14 Maret 2010

Miss Living Green di Ubaya

Satu lagi berita kampanye Universitas Surabaya Kampus Hijau

SURABAYA – Jurusan Akuntasi Universitas Surabaya (Ubaya) punya cara unik dalam memperkenalkan profesi akuntan di kalangan murid SMA. Semua disampaikan melalui rangkaian acara bertajuk “Living Green”.

Tema ramah lingkungan sengaja diangkat Jurusan Akuntasi dalam menggelar acara yang masuk rangkaian Dies Natalis Ubaya ke-41. Selain sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye ramah lingkungan yang sekarang gencar dilakukan berbagai pihak, Jurusan Akuntansi juga ingin menunjukkan bahwa profesi akuntan juga bisa berhubungan dengan lingkungan.

Ketua Jurusan Akuntasi, Ria Sandra Alimbudiono mengatakan, selama ini profesi akuntan hanya identik dengan angka. Padahal profesi akuntan bisa lebih luas dari itu. Misalnya memberikan informasi tentang lingkungan hidup serta keuntungannya bagi perusahaan maupun masyarakat.

“Kami merasa perlu menekankan di sini bahwa profesi akuntan tidak melulu berurusan dengan angka,” kata Ria.

Selain itu, dengan mengenalkan Jurusan Akuntasi, Ria berharap anak-anak SMA tidak salah pilih jurusan saat kuliah nanti. Karena itu, ia menghadirkan Kresnayana Yahya sebagai salah satu pembicara dalam talk show gelaran mereka, Sabtu (28/3).

“Selama ini, banyak siswa SMA yang hanya ikut-ikutan temannya saat memilih jurusan kuliah. Melalui talk show ini, saya harap mereka benar-benar paham apa yang akan dipelajari selama kuliah dan seperti apa profesi yang bisa ditekuni saat lulus nanti,” kata Ria.

Talk show sendiri digelar di tengah-tengah final pemilihan Miss Living Green yang diikuti siswi SMA dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Dalam penyisihan, Kamis lalu, ada 21 peserta yang ambil bagian. Mereka kemudian disaring menjadi sepuluh finalis yang bersaing pada babak final, Sabtu kemarin.

Tema ramah lingkungan sangat kental dalam final Miss Living Green. Jika sebuah kontes kecantikan biasanya menampilkan gaun malam yang anggun, peserta diajak berkreasi menciptakan baju daur ulang. Berbagai bahan digunakan para peserta untuk membuat baju yang dikenakan saat final. Mulai dari dedaunan, plastik hingga koran bekas.

Selain pemilihan Miss Living Green, Jurusan Akuntasi juga menggelar lomba debat dan film pendek antar SMA. Sama seperti kontes kecantikan, lomba debat dan film pendek juga mengangkat tema lingkungan hidup.

Pada babak penyisihan, peserta diajak berdebat tentang pro-kontra kawasan bebas rokok. Di babak berikutnya, topik yang diangkat mengenai pro-kontra warga bantaran kali. Sementara di final, peserta yang lolos memperdebatkan masalah CSR (community social responsibility). Sedangkan untuk film, peserta bebas memilih tema selama berkaitan dengan lingkungan hidup dan berdurasi lima menit.

Keluar sebagai juara lomba debat adalah tim SMA Kristen Petra 2 yang terdiri dari Steven Marcelino, Peter Alimin dan Armando. Sementara predikat juara pertama untuk lomba film pendek diraih tim SMA Katolik St Agnes 1 dengan judul film “Reseknya Kresek”. rey

dikutip dari Surabaya Post, 29 Maret 2009

Selasa, 09 Maret 2010

Living Green @ Universitas Surabaya Kampus Hijau

Universitas Surabaya Kampus Hijau merupakan sebuah gerakan untuk menciptakan kampus yang hijau.

Salah satunya adalah bebas rokok.

Mari kita dukung gerakan Universitas Surabaya Kampus Hijau

Minggu, 07 Maret 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau

Selamat Datang di Universitas Surabaya Kampus Hijau